Politik Nasional Politik Daerah Politik Parlemen Politik Luar Negeri Trending Topic Opini Politikus
Share :
Batik dan Komunikasi Politik
  Han   19 Mei 2022
keluarga Besar Partai Golkar
Tulisan singkat ini kelanjutan pembahasan saya tentang komunikasi politik tokoh parpol lewat pakaian batik yang dikenakan #AHY saat bertemu Ketum #Golkar Airlangga Hartarto.
 
Kemarin, pengurus DPP Partai #Golkar dan para tokohnya menghadiri silaturahmi.
 
Saya tidak membahas jalannya acara, Anda bisa baca di rilis beritanya. Saya tertarik membahas busana #batik yang mereka gunakan. Khususnya beberapa tokoh utama.
 
Serupa dengan pertemuan Ketum #Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketum #Demokrat #AHY, baju batik yang mereka kenakan bukan sekedar pakaian, namun juga bisa dimaknai sebagai pesan politik ke tokoh lain & publik.
 
Baik dari pilihan warna, ornamen/gambar batik maupun modelnya.
 
Kita mulai dari kostum yang dikenakan Ketum #Golkar Airlangga Hartarto dan Ibu Yanti.
 
Keduanya mengenakan batik kuning, obviously, dengan ornamen batik yang bisa dibilang sederhana & tidak mencolok. Terlihat message rendah hati  dan confidence (kepercayaan diri) yang keduanya proyeksikan ke audiens dan publik.
 
 
Tokoh senior Partai #Golkar Akbar Tandjung justru mengenakan baju batik dengan ornamen/gambar yang lebih menyolok dibanding Ketum #AirlanggaHartarto.
 
Begitu juga beberapa politisi #Golkar lain seperti Meutya Hafid, Adies Kadir dan lainnya.
 
Namun, menurut pengamatan saya, kostum yang paling menarik dan ‘berbicara’ adalah yang dikenakan tokoh #Golkar Bambang Soesatyo yang saat ini menjabat Ketum MPR.
 
Mirip dengan #AHY, Bambang Soesatyo mengenakan batik bergambar kepala harimau.
 
Apa maknanya?
 
Secara komunikasi visual, harimau atau macan menyampaikan pesan kekuatan. Kita paham bahwa di rimba, macan adalah apex predator.
 
Adakah pesan serupa coba disampaikan Bambang Soesatyo lewat kostumnya terkait rimba politik di #Golkar maupun nasional?
 
 
Menyimak pilihan komunikasi visual Bambang Soesatyo dengan backdrop politik internal Partai #Golkar saat ini, di mana belakangan berhembus narasi #Munaslub, audiens dan publik luas mungkin menemukan benang merah di sana.
 
Sebuah pesan yang menarik menurut saya.
 
Kesimpulannya apa? Ada beberapa point:
- Ketum Airlangga Hartarto menampilkan pesan ketenangan & confidence.
- Bambang Soesatyo menyampaikan pesan kekuatan—atau agresifitas?
- Situasi di internal #Golkar bisa terus berubah.
 
—————
Hasto Suprayogo
Founder Digital Nusantara Muda
Political Marketing Consultant
Wacana Online adalah media resmi. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us
©2022 Wacana Online. All Rights Reserved.